Bimo

Dia adalah Bimo. Dilihat dari kumpulan huruf yang membentuk namanya, bisa dipastikan jenis kelamin yang ditakdirkan bagi Bimo adalah lelaki.

Dan Alhamdulillah terbukti hingga saat ini Bimo tidak pernah bertingkah yang menyalahi kodrat jenis kelaminnya. Bimo tumbuh menjadi sosok anak lelaki normal, yang bergaul dengan banyak teman lelaki sebaya, serta beberapa teman dari jenis kelamin yang berlawanan dengan jenisnya.

Bimo senang sekali bermain bola, senang bersepeda, dan senang bermain bongkar pasang lego. Bimo bisa membentuk beragam jenis miniatur benda hanya dari balok-balok kecil berwarna-warni, yang terbuat dari plastik itu.

Selain itu Bimo juga senang sekali bermain air. Yang mana akibat dari kesenangannya ini, tagihan iuran bulanan berlanganan air milik keluarganya selalu jauh di atas rata-rata tagihan normal keluarga dengan jumlah anggota yang sama lainnya.

Saat ini Bimo telah menginjak usia tujuh tahun. Setelah berhasil menyelesaikan kurikulum kegiatan bermain secara terarah yang disertifikasi oleh kementrian negara di bidang pendidikan (dibacanya pendidikan taman kanak -kanak), maka Bimo pun melanjutkan ke jenjang pendidikan yang lebih serius sebagai sistem dasar pendidikan di negaranya.

Nama jenjang pendidikan Bimo saat ini adalah Sekolah Dasar. Sekali lagi, sekolah dasar ya. Jangan dibalik menjadi dasar sekolah, karena akan mempengaruhi arti yang dihasilkan meski hanya dengan menggeser posisi katanya.

Alhamdulillah selama menjadi siswa kelas satu Sekolah Dasar, Bimo selalu mendapat peringkat pertama di kelasnya. Meski begitu, Bimo memiliki satu kebiasaan buruk yang hanya diketahui teman-teman sekelas. Kebiasaan itu adalah Bimo sering tak menggosok gigi. Tentu gigi Bimo yang dimaksud di sini.

Meski wajah Bimo terbilang tampan rupawan, namun teman-teman sekelasnya seringkali merasa geli ketika harus berbicara dengannya. Geli karena terkadang harus melihat sesuatu yang ikut menyapa indahnya dunia dari deretan gigi Bimo.

Suatu hari, saat ibu wali kelas Bimo tengah mengajar di kelasnya, tiba-tiba beliau bertanya kepada Bimo.

Ibu guru: “Bimo, tadi pagi kamu tidak menggosok gigi ya?”

Alangkah kagetnya si Bimo. Dia langsung  berpikir keras untuk menduga siapa dari teman-teman yang telah mengadu pada ibu wali kelas tentang kebiasaannya.

Bimo: "Kok ibu guru bisa tahu?"


Ibu guru: (sambil tersenyum) "Ya tahulah Bimo, coba lihat itu, masih ada sisa sayur di gigimu, berarti tadi setelah sarapan kamu tidak menggosok gigi.”


Bimo langsung berteriak dengan riang, "Wah kalau begitu ibu salah. Tadi pagi saya sarapan nasi goreng pakai telur dadar kok bu. Terakhir saya makan sayur itu sudah tiga hari yang lalu."



Postingan Populer