Berlibur untuk Bermain dan Belajar :
Memburu Pelangi di Air Terjun Coban Rondo


Bagi kami sekeluarga, berwisata ke alam akan selalu menjadi pilihan teratas, jika telah tiba masa liburan. Dan karena anak sulung dan kedua kami bersekolah di Malang, maka kota dingin ini pun serasa menjadi kota kediaman kedua bagi kami sekeluarga. Walhasil kami pun jadi sering mengunjungi banyak wisata alam di sini. Salah satunya di Coban Rondo.

Wisata Air terjun Coban Rondo ini, sampai sekarang masih termasuk salah satu tujuan wisata yang populer di kalangan pelancong dalam dan luar negeri. Kealamian dan keindahan  lingkungan sekitar serta kecantikan air terjunnya menjadi daya tarik utamanya. Dan apabila Emak beruntung, saat sinar matahari menimpa butiran air hasil percikan air terjun, maka Emak akan bisa melihat ada pelangi yang muncul. Alhamdulilah, kami pernah mengalami momen langka itu.

(Foto koleksi pribadi)

Air terjun Coban Rondo memiliki ketinggian sekitar 84 meter, dan berada di ketinggian 1.135 MDPL. Curahan air terjun ini berasal dari sumber mata air Cemoro Dudo yang terletak di lereng Gunung Kawi,  dengan debit air sekitar 150 liter per detik pada musim hujan, dan 90 liter per detik di musim kemarau.

Legenda Air Terjun Coban Rondo Malang

Alkisah, sepasang pengantin baru yang bernama Dewi Anjarwati yang berasal dari Gunung Kawi dan Raden Baron Kusuma yang berasal dari Gunung Anjasmoro, berniat untuk berkunjung ke rumah orangtua Dewi Anjarwati di gunung Kawi. Dalam perjalanan mereka bertemu dengan Joko Lelono yang terpikat oleh kecantikan Dewi Anjarwati.
Raden Baron kemudian memerintahkan anak buahnya untuk menyembunyikan Dewi Anjarwati ke sebuah tempat yang terdapat Air terjun (dalam bahasa Jawa disebut Coban). Raden Baron dan Joko Lelono kemudian bertempur hebat, hingga keduanya pun tewas. Akibatnya Dewi Anjarwati menjadi Janda (dalam bahasa Jawa Rondo). Sejak saat itulah air terjun ini dinamakan dengan Air Terjun Coban Rondo.

Lokasi Air Terjun Roban Rondo

Lokasi wisata Air Terjun Coban Rondo berada di desa Pandansari, Kecamatan Pujong, Kabupaten Malang, Jawa Timur, yang berjarak sekitar 12 Km dari arah Kota Batu. Untuk mencapainya, Emak bisa menggunakan kendaraan pribadi maupun angkutan umum.
Bagi Emak yang menggunakan angkutan umum, enggak usah khawatir akan kesusahan untuk akses masuknya, karena setelah turun di patung sapi yang merupakan pintu gerbang masuk ke lokasi wisata, ada banyak mas-mas ojek yang siap mengantar sampai ke tujuan. Namun jika  ingin melanjutkannya dengan berjalan kaki sih bisa juga, namun mengingat jauhnya jarak menuju lokasi wisata, disarankan untuk ngojek saja ya Mak.

Aktivitas Wisata yang Bisa dinikmati

Awal mula dulu sesuai namanya, wisata unggulan dari air terjun Coban Rondo memang hanyalah air terjun yang molek dengan lingkungan yang asri dan alami. Namun sekarang di sana, banyak sekali aktivitas yang dapat Emak nikmati bersama keluarga.
Bagi Emak yang suka bermalam di alam, di sana ada camping ground yang luas, sambil berpetualang dengan trekking ke Coban Tengah. Bukan hanya milik orang dewasa, kesenangan sang buah hati juga bisa didapat melalui banyak aktivitas seperti berkuda atau naik kereta kelinci, atau menyewa sepeda gunung. Selain itu ada juga fun tubing dan paint ball., serta yang terbaru adalah Labirin.


Oiya, jika Emak atau anggota keluarga ada yang tidak tahan dengan udara dingin, sebaiknya gunakan jaket, kaos kaki, masker atau topi hangat. Dan jika membawa makanan, berhati-hatilah karena di sana masih banyak monyet liar yang suka meminta makanan, jika tidak diberi, monyet tersebut akan marah.

Berlibur ke lokasi wisata alam, selain akan mempererat tali kasih antara sesama anggota keluarga, juga dapat mempertebal rasa empati agar lebih mencintai alam serta perduli dengan lingkungan. Sebaiknya selagi di sana, Emak bisa memanfaatkannya dengan memasukkan nilai-nilai indah mengenai lingkungan serta kebesaran sang pencipta, sehingga liburan bukan hanya bermanfaat secara fisik namun menyentuh juga sisi psikologis.


Oiya, jangan lupa patuhi beberapa peraturan yang ada saat berkunjung ke lokasi ini ya Mak. Misalnya dilarang mandi atau berada di bawah air terjun, serta apabila hujan lebat turun, maka pengunjung diwajibkan untuk meninggalkan lokasi wisat, karena dikhawatirkan akan terjadi banjir ataupun tanah longsor.

Nah semoga informasi tersebut bermanfaat ya Mak. Selamat berlibur!

Postingan Populer