Belajar membaca ayat-ayat Allah : Kerang yang berhijab
Tidaklah ada hal yang sia-sia di dunia ini. Semua yang ada di dunia itu pasti mengandung suatu hikmah atau pelajaran bagi semua manusia yang mau berpikir, entah dimanapun letaknya, di dataran, lautan, ataupun di angkasa semua sama. Dan semua kejadian, apapun itu dan dimanapun letaknya, pasti terjadi atas kehendak Tuhan semesta alam.
Sebagai seorang umat Islam, kita pasti tahu tentang peristiwa besar turunnya ayat Al-Qur'an pertama kali kepada nabi besar kita, Muhammad SAW. Ayat yang turun pertama kali itu berisi perintah untuk iqro' atau membaca. Salah satu hikmah yang bisa kita ambil dari peristiwa turunnya perintah itu adalah agar kita sebagai manusia yang tugas utamanya adalah beribadah kepada Allah SWT, untuk selalu membaca, membaca dan membaca.
Membaca ini bisa kita artikan secara arti sebenarnya, seperti membaca buku atau hal lainnya yang baik yang berguna sebagai sumber ilmu pengetahuan dan wawasan bagi kita. Atau juga bisa kita artikan sebagai membaca atas apa yang kita jumpai di alam dan kemudian mengambil hikmah atasnya. Contohnya, jika kita dapati cuaca sedang mendung biasanya akan segera turun hujan meskipun tidak selalu akan seperti itu, atau contoh lainnya jika siang matahari akan bersinar sehingga cuaca menjadi panas yang akan membantu kita mengeringkan pakaian yang kita jemur. Dan masih banyak sekali contoh-contoh sederhana lainnya yang ada di dalam kehidupan kita sehari-hari jika saja kita mau belajar untuk membacanya.
* * * * * * *
Akhir-akhir ini di media sosial banyak sekali dibahas tentang kewajiban berhijab bagi seorang muslimah. Pembahasan itu berawal dari beberapa orang yang mengambil pendapat salah seorang professor yang cukup dikenal akan ilmunya yang sangat tinggi di bidang agama. Professor tersebut menyatakan jika tidaklah wajib bagi seorang muslimah untuk menutup bagian-bagian tubuhnya yang termasuk aurat dengan sehelai kain, yang kita kenal sebagai khimar, dari pandangan mereka yang bukan muhrim. Karena pendapat ini berasal dari seseorang yang tinggi ilmu agamanya, sehingga mempunyai banyak pengikut, tentu saja pendapatnya ini akhirnya menimbulkan pro dan kontra di kalangan umat Islam di nusantara.
Aku sih sebagai seorang emak berdaster yang masih miskin akan ilmu agama tidak ingin terjun ke dalam konflik itu.
Bagi aku sendiri, aturan agama itu sudah jelas.
Aturan itu ditetapkan oleh penciptaku, yaitu Allah SWT.
Aturan-aturan yang sudah ditetapkan itu mencakup banyak hal, mana yang boleh dan mana yang tidak serta mana yang halal dan mana yang haram. Aturan itu semuanya sudah diturunkan dari zaman nabi kita Muhammad SAW masih hidup, sebagai sebuah panduan bagi kita dalam menjalani ujian kita di dunia ini. Aturan itupun juga dilengkapi dengan tuntunan yang berasal dari sunnah nabi kita, yaitu Muhammad SAW.
Hal ini menjadi bukti betapa Allah SWT sangat sayang kepada hambaNya sehingga benar-benar tidak ingin kita tersesat dalam menjalani ujian yang ditetapkan.
Mengimani pendapat seorang berilmu agama tinggi, menurut aku itu adalah hal yang tidak salah, karena ilmu kita yang minim itu memang perlu untuk selalu ditambah ataupun diluruskan melalui mereka yang berilmu. Asal satu hal yang perlu diingat, kembalikan selalu semuanya kepada buku manual kita dalam hidup di dunia, yaitu Al-Qur'an dan hadist.
Akan tetapi bagi semua yang memilih untuk tidak memakai khimar, hijab, jilbab atau apapun namanya, aku merasa mereka pasti mempunyai pendapat sendiri yang menurut mereka benar. Pun demikian pula sebaliknya dengan aku dan semua yang memilih untuk berhijab.
Dalam hal ini mereka yang kontra hijab tidak akan pernah mengerti akan kami yang pro hijab meskipun kami saling menjelaskan pandangan masing-masing kubu. Bagiku sebaiknya masalah ini tidaklah perlu diperpanjang. Kita tetap berteman meski cara berpakaian kita berbeda, itu akan menjadi hal yang lebih baik ke depannya nanti.
OK sampai di sini jelas ya...aku tidak ingin berkonflik dengan teman, saudara, kenalan atau siapapun yang mengikuti pendapat professor itu, karena itu semua sudah masuk ke ranah pribadi masing-masing. Lakum dinukum wa liyadin singkatnya.
* * * * * * *
Pagi tadi, Alhamdulillah aku dikirimi oleh ibuku sebuah masakan laut yang membuat aku belajar untuk membaca akan hal yang berguna bagi kehidupanku. Sebuah ilmu yang bisa aku tularkan kepada anakku. Sebuah ilmu yang membuat aku semakin yakin akan hikmah mengapa kita diwajibkan berhijab dalam berpakaian.
Semua pasti tahu kerang kan?
Kerang merupakan salah satu makhluk yang hidupnya ada di dasar lautan. Makhluk ini sangat terkenal mempunyai daging yang lezat untuk dikonsumsi. Selain lezat, dagingnya juga tinggi protein yang baik untuk tubuh kita.
Meskipun kerang ini hidupnya tersembunyi di dalam lumpur, akan tetapi Subhanallah daging kerang tetap bersih. Lumpur yang menjadi lingkungan hidupnya itu hanya mengotori cangkangnya saja. Itulah mengapa setiap masak kerang, cangkangnya harus digosok terlebih dahulu untuk menghilangkan lumpur yang melekat.
Dari kerang, kita para muslimah diajak untuk membaca dan kemudian bisa (mau) berpikir bagaimana seharusnya yang berharga itu ditutupi agar terlindung dari hal-hal yang merusak yang ada di sekitar kita. Coba bayangkan saja jika kerang itu tidak dilindungi dengan cangkangnya? daging kerang pasti kotor dan juga akan menjadi mangsa yang mudah bagi para predator.
Masyaa Allah...
![]() |
(Kerang hasil masakan ibuku tercinta) |