Aku dan Buku Bangga Menjadi Ibu
Mungkin aku termasuk wanita yang slow learner terhadap kehidupan.
Di saat banyak wanita lain yang daftar kesuksesannya sudah menjebol pintu langit, aku bahkan di usia yang beberapa hari lagi mencapai angka 43 tahun masih mencari-cari pintunya. Mengira-ngira ke arah mana aku akan menemukan pintuku.
Sebagian mungkin akan mencibir...ah telat amat hihihi.
Sebenarnya bila diruntut secara duniawi sih aku sudah mempunyai segala yang aku ingin capai di usiaku saat ini. Aku sudah berkeluarga, mempunyai suami yang sholeh dan in syaa Allah setia, mempunyai 4 orang anak yang sudah besar-besar dan Alhamdulillah ekonomi keluarga cukuplah meski tidak berlebih.
Untuk aktualisasi diri juga aku merasa sudah cukup karena dulu semasa sebelum menikah dan di awal pernikahan juga pernah meniti jenjang karir untuk mewujudkan mimpi meskipun tidak sampai puncak. Sedangkan di area sosial aku juga aktif di beberapa kegiatan sosial yang ada di lingkungan sekolah anak-anakku.
Sekarang di saat secara fisik aku tidaklah di masa kejayaannya lagi, keriput dan uban mulai menyapa bahkan mulai menetap, derap langkah juga tidaklah segesit dan setegap yang dulu, anak-anak juga sudah tidak terlalu membutuhkan keterlibatan fisikku secara penuh lagi, akupun mulai mempunyai banyak waktu luang untuk diriku sendiri, bahasa kekiniannya sekarang aku mulai mempunyai me time yang melimpah.
Berawal dari banyaknya waktu luang yang aku miliki tersebut itulah kemudian muncul ide untuk mengasah passion masa kecilku dulu yaitu menulis. Di era digital seperti saat ini ...membuat tulisan yang bukan hanya berupa rangkaian huruf bermakna bagi lingkaran diri akan tetapi juga bisa menjadi sebuah ladang amal kebaikan bagi setiap orang, termasuk aku. Hal inilah yang juga kemudian menjadi alasan lain bagi aku untuk mulai menulis lagi.
Awalnya aku hanya mencoba untuk menulis status-status ringan di sebuah media sosial yang kemudian akhirnya membuat aku ketagihan untuk menulis kembali karenanya. Aku pun kemudian memulai lagi untuk membuat puisi-puisi meski minim ilmu sastra hehehe..., serta yang terakhir aku mulai ngeblog.
Alasan pertama dan yang utama aku tertarik untuk ngeblog sebenarnya adalah untuk menampung semua tulisan-tulisan yang sudah kubuat, jadi jauh dari niat ngelatah seperti yang banyak orang lakukan waktu saat aku memulai ngeblog pertama kali. Keinginan untuk menampung semua hasil karyaku sebagai sebuah buku pasti juga ada, akan tetapi rasanya hal itu masih jauh karena masih banyak sekali hal yang perlu aku pelajari terlebih dahulu.
Untuk meningkatkan tehnik kepenulisanku, aku mencoba mengasahnya dengan mengikuti kursus-kursus kepenulisan yang ada. Pilihanku jatuh pada kursus online karena lebih fleksibel waktunya dan kebetulan juga sampai saat ini, aku belum menemukan kursus off line di bidang kepenulisan di kota di mana aku bertempat tinggal.
Belum ada prestasi tinggi yang aku miliki sih dari dunia tulis menulis ini.
Hanya saja di bulan Desember 2016 kemarin, salah satu tulisanku Alhamdulillah bisa nyantol sebagai salah satu dari 99 finalis dalam sebuah acara lomba kepenulisan kisah inspiratif yang diadakan oleh Bitread dan Indscript Training Centre Bandung.
Tentu saja aku gembira sekali. Akhirnya untuk pertama kalinya aku mempunyai sebuah buku yang menampung salah satu hasil karyaku, meskipun buku itu hanyalah buku antologi. Buku hasil karya rame-rame.
* * * * * * *
Buku bangga menjadi ibu ini adalah sebuah buku antologi
yang berisi karya dari 99 orang finalis
lomba menulis yang diadakan oleh
Bitread dan Indscript training centre.
Meskipun satu peserta boleh mengirimkan lebih dari sebuah naskah,
tapi aku hanya mengirim satu karya saja.
Bukan apa-apa, ini adalah event pertamaku...
dan juga tulisan panjang pertamaku.
Bisa berwujud satu saja sudah Alhamdulillah
:)

Karena berisi karya dari 99 orang
maka buku ini kemudian dalam penerbitannya dibagi menjadi 2 buah buku...
karena total semua naskah bila dijadikan sebuah buku
bisa mencapai 500 halaman.
Tulisanku sendiri ada di buku bangga menjadi ibu #1.
Harapannya,
buku ini bisa menjadi sebuah buku bacaan yang ringan
bagi semua ibu atau bahkan mungkin calon ibu.
Juga bisa sebagai sumber inspirasi semua ibu
dengan segala macam kegiatan yang dilakukannya.
Karyaku sendiri menceritakan pengalaman pergumulan batin
dalam memutuskan apakah ingin terus bekerja atau tidak.
Akan tetapi di dalam buku ini
banyak sekali kisah-kisah perjuangan menyentuh lainnya,
yang ditulis oleh kawan finalis lain.
Harapan kita semua para penulis,
tentu buku ini akan mampu memberikan
sumbangan lecutan semangat bagi semua ibu Indonesia.
salam sayang dari saya,
IRIEN
emak berdaster
di Surabaya
Semoga setelah ini aku tetap bisa konsisten untuk menulis setiap hari demi perbaikan tehnik kepenulisanku dan tentu saja untuk menyebarkan banyak kebaikan.
Aamiin.