18 Oktober 2016, Rencana Liburan utk NaDa





Memiliki empat orang anak dengan rentang usia yang terpaut lumayan jauh ternyata asik-asik maut. Kebetulan anak pertama dan keduaku mempunyai rentang usia yang sama, mereka sekarang sudah duduk di bangku Sekolah lanjutan.  Sedangkan Anak ke tigaku yang baru saja masuk kelas satu sekolah dasar mempunyai rentang usia yang sama dengan Anak ke empatku yang masih bersekolah di taman kanak-kanak.

Walhasil dari empat anak itu, ada 2 rentang masa usia yang harus aku hadapi dan tentu saja sangat mempengaruhi keputusan dalam banyak hal. Rekreasi salah satunya.

Sudah pastilah kebutuhan rekreasi antara GenPa, singkatan dari generasi pertama untuk mengelompokkan anak pertama dan keduaku, dengan GenDa, kepanjangan generasi kedua untuk kelompoknya Nad dan Daffa -- anak ke tiga dan ke empatku --, sangatlah jauh.

Jarak masa yang terbentang seperti bumi dan langit. 
Alam pikiran serta kebutuhan mereka juga sangat berbeda sekali. 
Sangat sulit untuk dapat disatukan dalam satu rentang waktu dan areal permainan atau kegiatan yang sama, kecuali bila ada salah satu kelompok yang legawa mau mengalah dan ikhlas mengorbankan keinginannya, meskipun sebenarnya bukanlah hal yang tidak mungkin.

Sebenarnya pada dasarnya aku dan  semua anggota keluargaku senang sekali bepergian di saat waktu luang. Meski liburan kami sekeluarga bukanlah liburan yang mewah dan heboh dan meski hanya pergi ke tempat wisata yang ada di sekitar kota tempat tinggal kami sekedar untuk bersantai dan berganti suasana, tapi kami sangat menikmatinya. 

Liburan bagi aku dan keluargaku mempunyai arti yang kompleks meliputi banyak hal. Kebetulan karena jenis pekerjaan  suamiku juga tidak bisa setiap akhir pekan berkumpul maka kami tidak mempunyai cukup banyak waktu untuk berkumpul bersama.  

Nah, di momen liburan itulah akan menjadi suatu hal yang penting dan juga langka bagi kami untuk dapat berkumpul. Bukan hanya sekadar melepaskan kepenatan yang ada atau menceritakan seluruh pengalaman yang sudah dilalui tapi juga untuk membangun tali psikologis yang tak nampak guna memperkokoh bangunan kekeluargaan kami.

Saat ini, GenPa sedang jauh dari rumah. Mereka kebetulan sedang melanjutkan sekolah mereka di kota tetangga, Malang. Mereka bersekolah asrama di salah satu pondok pesantren di sana. Walhasil di rumah hanya tinggal aku bersama GenDa bila suamiku sedang bekerja. Karena hal itu maka jadwal liburan kami jadi semakin sulit untuk disatukan karena perbedaan jadwal yang sering terjadi antara suamiku dan GenPa.

Nah, akhir-akhir ini GenDa mulai bertanya-tanya kapankah kita bisa berlibur keluar kota dengan rentang waktu yang agak panjang. Maklum, semenjak GenPa mondok kami memang belum pernah pergi berlibur seperti dulu. Yang sering kita lakukan biasanya menghabiskan akhir pekan di kota Malang sekaligus memenuhi jadwal kunjungan GenPa di pondok pesantren. 

Dari hari ke hari GenDa semakin sering menayakan hal itu apalagi mereka juga melihat di album foto keluarga, dulu kakak-kakaknya ternyata sering sekali pergi berlibur ke berbagai tempat. Maklum saat itu mereka belum lahir sehingga memang hanya GenPa yang sudah mengalami banyak moment liburan bersama.

Akhirnya ide untuk mengajak GenDa berlibur ke tempat yang berbedapun muncul. 
Aku dan suami sepakat untuk berlibur bersama di akhir bulan ini. Bukan lagi di Malang saja karena memang kami ingin liburan dengan suasana yang berbeda kali ini. Khusus untuk GenDa :)

Persiapanpun kami lakukan.
Yang pertama pasti kami memberitahukan tentang rencana ini ke GenPa.
 Kekhawatiran kami bila mereka sedih dan kecewa karena kami akan berlibur tanpa mereka ternyata tidak terbukti. Mereka mengerti bahwa ini adalah saat yang tepat untuk adik-adiknya mengalami pengalaman yang sama seperti mereka dahulu. Alhamdulillah.

Yang kedua adalah pemilihan lokasi. Done! 
Kami akhirnya memilih berlibur ke wilayah tengah di pulau Jawa ini, yaitu di Solo dan Yogya tepatnya.

Pada ingin tahu gak sih mengapa kami milih di sana untuk liburan kali ini?
Aaaah....alasannya banyak dan penjelasannya panjang. In syaa Allah besok deh saya share lagi yaaa....

***********


Keluarga . . .

identik dengan bersama

Bersama . . .

sering diterjemahkan dengan
mengukir sejarah dengan berkelana

Berkelana . . .

Bisa di mana sajakapan saja 
meski sederhana dan jarang berhias 
kemewahan

Dan . . .

Berkelana serta bersama kita 
membawa harapan bisa merenda 
memori kebersamaanmelebur amarahdan keegoisan.
Memaksa untuk belajar menghargai
berempati dan saling menyayangi.


( Foto koleksi pribadi )

Postingan Populer