Goresan rindu untuk Solo, kota gemulai yang manis
Rencana kami untuk liburan GenDa nanti, pertama kami ingin singgah dulu di Solo.
Entah mengapa selalu saja hati ini terusik bila melewati kota ini tanpa singgah walau hanya sekejap.
Sebuah kota yang tenang dan sarat akan makna budaya yang tercermin baik di perilaku masyarakatnya maupun di lingkungannya. Hal ini tentu tidak terlepas dari sejarah masa lalu Kota Solo yang memiliki bentuk pemerintahan kerajaan.
Selalu singgah di sini, selain karena tarikan arus kenangan masa lalu dari masa kecilku juga karena Solo sendiri memang mempunyai daya tarik budaya yang khas yang membuat banyak orang selalu ingin ke sini. Batik yang khas, serabinya yang terkenal, Keraton yang anggun dan juga akan sangat mudah bagi kita untuk menemukan bangunan yang memiliki bentuk - bentuk unik dengan ukiran jawa, di mana pada masa lalu ukiran seperti ini hanya ditemukan di wilayah - wilayah yang dikuasai oleh kerajaan.
Kota Solo yang juga dikenal sebagai Kota Surakarta merupakan kota yang memiliki keuntungan geografis karena terletak di lokasi yang strategis. Solo berada di tengah - tengah kota wisata lainnya di Jawa Tengah. Solo bisa diakses langsung dari Semarang, Jogja, Sragen, Wonogiri, Pacitan dan lain-lain, melalui perjalanan darat. Oleh karena itu, maka tidak perlu heran apabila kota yang dilewati oleh sungai bengawan ini selalu ramai dikunjungi para wisatawan.
Di kota gemulai ini nantinya kami akan menginap semalam saja karena memang sebetulnya tujuan kami untuk liburan kali ini adalah ke Yogya. Semalam cukuplah rasanya untuk membangkitkan kenangan yang pernah hidup di masa kecilku, dimana hanya ada cerita ceria anak-anak menghabiskan masanya. Dulu aku bersama keluargaku sering pergi ke rumah pakde di kota ini. Kadang kita naik kereta, kadang kita juga naik mobil sewaan karena orang tuaku memang hanya mempunyai sebuah sepeda motor saja saat itu atau kadang naik bus.
Bila disebutkan nama kota ini pasti pikiranku langsung membuka laci-laci memori yang tersimpan rapi di pinggiran hati. Mengingat semua detilnya. Mulai dari perasaan senang saat liburan menjelang dengan berita membahagiakan dari orang tuaku akan rencana berlibur ke Solo, hebohnya persiapan akan barang bawaan meski aku cuma jadi penontonnya saja ha ha ha..., sampai perjuangan berebut kursi di bus atau kereta ekonomi yang kita tumpangi.
Ah....tak ada keluh dan kesah sama sekali meski bila dilihat dari kacamataku saat ini, hal itu jauh dari rasa nyaman untuk ukuranku saat ini. Semua begitu indah dan menyenangkan. Begitu tenang dan mendamaikan.
Sekarang di saat semua sudah beranjak menua, aku ingin membaginya kepada GenDa seperti aku pernah membaginya dengan GenPa. Sayang pakde dan budhe sudah meninggal sehingga aku tidak bisa mengajak anak-anakku untuk bersilaturami. Putra pakdhe budhe, yang juga sepupukupun sudah hijrah ke kota lainnya.
******
S o l o . . .
Segera aku akan mengunjungimu
Menyapa torehan sejarah masa lalu
Aku bawa rindu untukmu
Senandung merdu dari irien kecil untukmu
![]() |
( Foto diambil dari google images ) |